"Chen" dari Korea Selatan adalah seorang Penerjemah dan Konsultan dalam Pelatihan dan merupakan pembicara perwakilan siswa pada wisuda School of Biblical Hebrew. Dia dan suaminya akan menerjemahkan Perjanjian Lama untuk Barma, sebuah kelompok masyarakat di Chad (dengan populasi 44.800 penutur) yang belum pernah memiliki Alkitab secara penuh. 

Pidato Chen dalam bahasa Ibrani yang fasih merupakan kesaksian pribadi yang indah dan menunjukkan hatinya untuk menerjemahkan Firman yang lengkap dan memberi orang lain harapan kebangkitan. Berikut ini adalah terjemahan kesaksiannya:

"Ketika saya sedang mempersiapkan upacara terakhir, saya bertanya-tanya pada diri sendiri: bagaimana mungkin kita semua menjalankan perlombaan ini bersama-sama? Jawaban saya adalah karena kita semua mengetahui hati Tuhan. Ketika Tuhan memilih Abraham, Ia berjanji kepadanya bahwa ia akan menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi. Sejak awal, Rencana Allah adalah bahwa semua ciptaan-Nya akan mengenali pencipta dan menyembah-Nya. 

Ketika saya masih mahasiswa di universitas, ibu saya menderita penyakit serius. Melalui hal ini saya belajar bahwa ada akhir dari kehidupan kita dan akhir itu bisa datang kapan saja. Saya mengalami rasa sakit karena perpisahan ketika dia meninggal, tetapi kematiannya menyebabkan saya menantikan Kerajaan Tuhan yang kekal, dan saya tahu bahwa kami akan bertemu lagi di Kerajaan itu.

Setelah itu saya menyadari bahwa ada banyak orang di dunia ini yang hidup tanpa pengharapan kebangkitan. Tuhan membuka mata saya untuk melihat orang-orang yang terlahir dalam keadaan sulit dan hidup tanpa harapan. Saya mengerti bahwa kasih Tuhan yang menyelamatkan saya juga dapat menyelamatkan mereka. Saya mendengar suara Tuhan berkata, "Siapa yang akan pergi?" Saya menjawab, 'Saya tidak memiliki kemampuan, tetapi jika Anda ingin menggunakan saya, ya saya akan pergi! Tolong bantu saya untuk menggunakan saya.

Ketika saya dan suami menikah, kami meninggalkan Korea dan pergi ke Perancis untuk belajar bahasa Perancis. Dan pada bulan Oktober 2001, kami tiba di Chad. Kami pindah ke sebuah desa di mana kami masih tinggal. Kami belajar bahasa dan budaya masyarakatnya. Ketika saya mempelajari bahasa mereka, Tuhan membuka jalan bagi saya untuk membuat huruf-huruf untuk menulis bahasa mereka dengan tujuan menerjemahkan Alkitab. Saya suka menerjemahkan Alkitab, tetapi karena saya tidak tahu bahasa Ibrani, saya terpaksa menerjemahkannya dari bahasa Inggris atau Perancis. Dan saya merasa bahwa saya kehilangan kemampuan untuk dapat membaca dalam bahasa Ibrani dan benar-benar mengerti. 

I found out that there was a chance to study at Whole Word Institute. I believe God gave me the opportunity to learn Hebrew so the Bible could be translated for my friends, dan kelompok masyarakat dan desa-desa di Chad dapat mengenal Tuhan dan menjadi umat Tuhan. 

Sebelum menghadiri Sekolah Ibrani Alkitab Chen dan keluarganya terlibat dalam mengembangkan ortografi untuk bahasa Barma, yang sebelumnya tidak memiliki bentuk tertulis.

'Rasanya seperti mimpi ketika saya diberitahu di sekolah bahwa harus didengar dalam bahasa yang jelas ketika membaca Alkitab Ibrani. Namun, setelah sembilan bulan belajar bahasa Ibrani, mata dan telinga saya terbuka dan Alkitab Ibrani mulai terdengar jelas.

Terima kasih telah berbagi Firman,
Tim Whole Word Institute
Seluruh Firman untuk Seluruh Dunia